Informasi Penting
Artikel Apa Yang Perlu Ditambah Di Blog ini
Recent Articles
Arsip Blog
-
▼
2011
(34)
-
▼
June
(34)
- 10 Hal Yang Menurunkan Kemampuan Seks Pria
- Cara Bercinta Agar Tidak Hamil
- Ciri-Ciri Pria Yang Memiliki Mr.P Kecil
- Makanan Sehat Untuk Mr.P
- Enam Posisi Bercinta Faforit Perempuan
- Posisi Orgasme Yang Nikmat Bagi Wanita
- Tips Lengkap Posis Bercinta
- Tips Menjaga Kesehatan Pria
- Dampak Negatif Onani Pada Pria
- Posisi Seks Terbaik
- Makanan Sehat Untuk Lelaki
- 9 Cara Ungkap Rasa Suka Tanpa Uraian Kata
- Junk Food Yang Menyehatkan
- Makanan dan minuman yang membuat tulang rapuh
- Banyak Nonton Film Porno Bisa Bikin Impoten
- MedanGold Exchanger Terpercaya
- Tentang Kota Menes
- Obat Impoten Alami
- Fakta Ilmiah Dibalik Adab Makan Rasulullah
- Membuka Blokir Nawala Cara ke-2
- Add ons firefox pembuka blokir nawala
- Membuka blokir internet oleh sistem nawala
- Rute Perjalanan Jakarta - Lampung Ala Backpaker
- 5 Cara Alami Mengatasi Sakit Tenggorokan
- Wilayah Rangsangan Faforit Wanita
- 8 Manfaat Berciuman untuk Kesehatan
- Sejarah Backpaker Community Lampung
- Cara Download buku dari http://books.google.co.id
- Periksa Payudara Sendiri
- Software pengukur quota Net Meter 3.6 (path+crack)
- 10 Rahasia Sukses Orang Jepang
- Sejarah April Mop
- Analisa Forex Teknikal ala KG
- Sejarah Kota Pandeglang
-
▼
June
(34)
Home » Posts filed under Pandeglang
Tentang Kota Menes
BISMILLAHIRAHMAN NIRROHIM
Terimakasih telah mengunjuhi blog saya yang sederhana ini, jika berkenan silahkan tinggalkan komen dan like pada blog saya. Kali ini saya akan mengangkat tentang kota dimana saya di besarkan, Kota Menes yang berada di kabupaten Pandeglang Propinsi Banten.
Menes adalah nama sebuah Kecamatan diKabupaten Pandeglang, Banten, Indonesia. Menes terkenal dengan kota santrinya, karena kecamatan ini memiliki banyak madrasah besar dan pondok pesantren salafiyyah. Di Menes terdapat 7 madrasah yang dimiliki oleh berbagai organisasi keagamaan di Indonesia, diantaranya :
1). Mathla’ul Anwar Pusat yang berdiri megah di prapatan Cimanying, desa Menes,
2). Mathla’ul Anwar Linahdlatil ‘Ulama yang bertempat di Alun-alun timur, desa purwaraja
3). Nurul Amal Pusat bertempat di Samping Masjid Kadu Bangkong, desa purwaraja
4). Anwarul Hidayah Pusat yang bertempat di kp. Ciputri, desa Alaswangi
5). Ahlussunah waljama’ah di Cimanying, desa menes
6). Muhamadiyah di kp. Kadu logak, desa purwaraja
7) Pondok Pesantren (alm) H.Maani yang terdapat di Kebon jeruk
Menes mempunyai banyak sejarah, banyak peninggalan-peninggalan yang terdapat di Menes dari zaman Megalitikum, zaman kesultanan hingga zaman penjajahan. Di Menes terdapat situs peninggalan zaman Megalitikum yang disebut situs Batu Go'ong Citaman jarak perjalanan ke sana bisa di tempuh dengan berjalan kaki selama 45 menit dari alun-alun menes, biasanya saya beserta teman-teman pramuka sering melakukan jelajah alam ke sana , situs Batu Tulis Muruy, situs Alaswangi dan lainnya. Sedangkan pada zaman kesultanan banyak terdapat masjid-masjid yang dibuat pada zaman itu yang usianya ratusan tahun. Bentuk peninggalan zaman Belanda adalah Kewadanan yang berdiri di pusat kecamatan yang sekarang dijadikan sebagai salah satu tempat pendidikan. Tangsi atau kantor kepolisian yang sudah dipugar, stasiun kereta api di Kampung Benteng
yang kondisinya sudah tidak terawat lagi, dan masih banyak peninggalan lainnya.
Pendapatan Penduduk
Penduduk Menes rata-rata adalah Pegawai Negeri Sipil, petani dan wiraswasta. Salah satu produk unggulan Menes :
1. Emping melinjo yang dibuat dari buah tangkil (Gnetum gnemon). Di kecamatan ini terdapat APE (Asosiasi Pengrajin Emping). Menes ditetapkan sebagai kawasan Agropolitan oleh pemerintah daerah dengan penghasilan utama emping melinjo. Di sini, diproduksi beragam emping dengan rupa-rupa rasa secara tradisional oleh penduduk setempat.
2. Keceprek, sejenis emping yang terbuat dari melinjo namun bedanya dengan emping adalah bentuknya yang lebih kecil dan lebih menggembung
3. Kue Balok Menes, terbuat dari singkong yang memiliki rasa yang sangat khas, singkong banyak ditanam di Menes dengan produksi 2.283 Ton per tahun yang ditanam di atas lahan 233 Hektare. sayangnya saat ini kue balok ini agak susah di temukan dan sedikit penjugal yang menjajakannya
Batas Wilayah
Batas Wilayah Kecamatan Menes
Sebelah Utara : Kecamatan Jiput dan Kecamatan Pulausari
Sebelah Timur : Kecamatan Cisata
Sebelah Selatan : Kecamatan Cisata dan Kecamatan Cikedal
Pendidikan
Rata-rata pendidikan masyarakat di menes adalah SMA dan Perguruan Tinggi, di Menes sendiri ada salah satu perguruan tinggi Swasta yaitu Universitas Mathla’ul Anwar atau bisa yang di kenal dengan sebutan Unma
Demikian sekilas tentag kota menes yang bisa saya paparkan. semoga bermanfaat
Sejarah Kota Pandeglang
Kabupaten Pandeglang, adalah sebuah kabupaten di Provinsi Banten, Indonesia. Ibukotanya adalah Pandeglang. Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Serang di utara, Kabupaten Lebak di barat, serta Samudra Indonesia di barat dan selatan. Wilayahnya juga mencakup Pulau Panaitan (di sebelah barat, dipisahkan dengan Selat Panaitan), serta sejumlah pulau-pulau kecil di Samudra Hindia, termasuk Pulau Deli dan Pulau Tinjil. Semenanjung Ujung Kulon merupakan ujung paling barat Pulau Jawa, dimana terdapat suaka margasatwa tempat perlindungan hewan badak bercula satu yang kini hampir punah.
Nama Pandeglang yang sekarang digunakan ini baik sebagai Ibu Kota Kabupaten maupun sebagai nama Kabupaten hal ini ada beberapa pendapat antara lain :
* Pandeglang yang berasal dari kata “Pandai Gelang” yang artinya orang tukang atau tempat menempa gelang. Pendapat ini terutama dikaitkan dengan legenda Si AMUK yang konon kabarnya pada Zaman Kesultanan Banten, di Desa Kadupandak ada seorang tukang Pandai (tukang besi) yang termasyur pandai.
* Sultan Banten yang memerintah pada waktu itu menyuruh tukang pandai besa di desa tersebut untuk membuat gelang meriam yang bernama si AMUK, karena di daerah lain tukang pandai besi tidak ada yang sanggup untuk membuatnya. Oleh karena pandai besi tersebut berhasil membuatnya maka daerah Kadupandak dan sekitarnya disebut orang Pandeglang yang selanjutnya berkembang menjadi salah satu distrik di Kabupaten Serang
* Pandeglang berasal dari kata “Paneglaan” yang artinya tempat melihat ke daerah lain dengan jelas. Hal ini seperti dikemukakan dalam salah satu Buku “Pandeglang itu asal dari kata Paneglaan, tempat melihat ke mana-mana”. Sedikit kita nanjak ke pasir, maka terdapat sebuah kampung namanya “Sanghiyang Herang” patilasan orang dahulu, awas (negla) melihat kemana-mana yaitu “Pandeglang sekarang”.
* Pandeglang berasal dari kata “Pani-Gelang” yang artinya “tepung gelang”. Pada Tahun 1527 Banten jatuh seluruhnya ke tangan Syarif Hidayatullah yang kemudian diperkuat untuk kepentingan perdagangan.
Sunda Kelapa yang diganti namanya menjadi Jayakarta sebagian dimasukan ke dalam Wilayah Banten. Cirebon kekuasaannya diserahkan kepada anaknya bernama Pangeran Pasarean yang wafat pada tahun 1552. Sedangkan Banten kekuasaannya diserahkan pada puteranya yang bernama Sultan Hasanudin (Tahun 1552-1570).
Pada tahun 1568 Banten memutuskan hubungan kerajaan dengan Demak. Pengganti Hasanudin ialah Maulana Yusuf dari tahun 1570-1580. Penggantinya Maulana Muhammad (Ratu Banten) sebagai Sultan Banten III Tahun 1580-1596. Pada Tahun 1596 muncul orang-orang Belanda di Daerah yang kemudian mendirikan VOC pada tahun 1602.
Tahun 1618 Belanda berselisih dengan Banten 1612 berdiri Batavia oleh Jan Viter Zeun Coen.
Sultan Banten ke IV ialah Sultan Tirtayasa pada tahun 1651-1682. Pada tahun 1680 Sultan Ageng Tirtayasa berselisih dengan Sultan Haji yang minta bantuan pada Belanda. Sultan Ageng Tirtayasa ditangkap dan dipenjarakan di Batavia pada tahun 1692. Pada tahun 1750 timbul perebutan kekuasaan pada waktu Sultan Arifin (Sultan ke VI) Alim Ulama pada waktu itu mengangkat Ratu Bagus Buang.
Keadaan ini oleh Belanda dianggap berbahaya, maka diangkatlah Pangeran Gusti sebagai penggantinya. Kenyataannya bukan mereda tetapi Kiyai Tapa dan Ratu Buang mengadakan perlawanan dan pengacauan di Daerah Bogor dan Priangan. Ketika zaman Deandels nasib Banten sama dengan nasib kerajaan lainnya di Pulau Jawa. Tahun 1809 Sultan Banten yang baru yaitu Sultan Muhamad harus menyerahkan Daerah Lampung kepada Batavia.
Oleh karena itu Sultan Muhamad memindahkan Ibu Kota Kesultanan Banten ke Pandeglang.
Menurut Staatsblad Nederlands Indie No. 81 Tahun 1828 Keresidenan Banten di bagi menjadi 3 Kabupaten yaitu :
* Kabupaten Utara yaitu Kabupaten Serang;
* Kabupaten Selatan yaitu Kabupaten Lebak;
* Kabupaten Barat yaitu Kabupaten Caringin.
* Kabupaten Serang dibagi atas 11 Kewedanaan :
1. Kewedanaan Serang dibagi dalam Kecamatan Kalodian dan Cibening;
2. Kewedanaan Banten dibagi dalam Kecamatan Banten, Serang, Nejawang;
3. Kewedanaan Ciruas dibagi dalam Kecamatan Cilegon, Bojonegoro;
4. Kewedanaan Cilegon dibagi dalam Kecamatan Terate, Cilegon, Bojonegoro;
5. Kewedanaan Tanara dibagi dalam Kecamatan Tanara dan Pontang;
6. Kewedanaan Baros dibagi dalam Kecamatan Regas, Ander, Cicandi;
7. Kewedanaan Kolelet dibagi dalam Kecamatan Pandeglang dan Cadasari;
8. Kewedanaan Pandeglang dibagi dalam Kecamatan Pandeglang dan Cadasari;
9. Kewedanaan Ciomas dibagi dalam Kecamatan Ciomas Barat dan Ciomas Utara;
10. Kewedanaan Anyer tidak dibagi dalam Kecamatan-kecamatan;
Selanjutnya memperhatikan SK Gubernur Jenderal Hindia Belanda tanggal 24 Nopember 1887 Np. 1/c tentang Batas Kota Serang dan Bagian Kota Pandeglang, Caringin dan Lebak Pasal 29, 31, 33, 67c dan 131 Reglement (STBL Van Nederlanch India Tahun 1925 No. 380 LN. 1924 No. 74 Pasal 1) maka ditunjuk Kewedanaan Pandeglang, Menes, Caringin dan Cibaliung.
Kemudian berdasarkan Surat Menteri Jajahan tanggal 13 dan 20 Nopember 1873 No. LAA.AZ.No. 34/209 dan 28/2165 menetapkan bahwa :
Jabatan Kliwon pada Bupati dan Patih dari Afdeling Anyer dan Serang dan Keresidenan Banten dihapuskan; Bupati mempunyai pembantu yaitu Mantri Kabupaten dengan gaji 50 gulden; Kepala Distrik mempunyai gelar Jabatan Wedana dan Onder Distrik mempunyai Gelar Jabatan Asisten Wedana;
Berdasarkan Staatsblad 1874 No. 73 Ordonansi tanggal 1 Maret 1874, mulai berlaku 1 April 1874 menyebutkan pembagian daerah, diantaranya
Kabupaten Pandeglang dibagi 9 Distrik atau Kewedanaan sebagai berikut :
1. Kewedanaan Pandeglang;
2. Kewedanaan Baros;
3. Kewedanaan Ciomas;
4. Kewedanaan Kolelet;
5. Kewedanaan Cimanuk;
6. Kewedanaan Caringin;
7. Kewedanaan Panimbang;
8. Kewedanaan Menes;
9. Kewedanaan Cibaliung.
Kesimpulan
• Di Pandeglang sejak tanggal 1 April 1874 telah ada Pemerintahan. Lebih jelas lagi dalam Ordonansi 1887 No. 224 tentang batas-batas wilayah Keresidenan Banten, termasuk batas-batas Kabupaten Pandeglang. Dalam tahun 1925 dengan Keputusan Gubernur Jenderal Hindia Belanda tanggal 14 Agustus 1925 No. IX maka jelas Kabupaten telah berdiri sendiri tidak dibawah penguasaan Keresidenan Banten.
• Atas dasar dan fakta-fakta tersebut dapat diambil beberapa alternatif :
1. Pada tahun 1828 : Pandeglang sudah merupakan Pusat Pemerintahan Distrik;
2. Pada tahun 1874 : Pandeglang merupakan Kabupaten;
3. Pada tahun 1882 : Pandeglang merupakan Kabupaten dan Distrik Kewedanaan;
4. Pada tahun 1925 : Kabupaten Pandeglang telah berdiri sendiri.
Dari keempat kesimpulan itu atas kesepakatan bersama kita telah menentukan 1 April 1874 sebagai Hari Jadi Kota Kabupaten Pandeglang.
Nama Pandeglang yang sekarang digunakan ini baik sebagai Ibu Kota Kabupaten maupun sebagai nama Kabupaten hal ini ada beberapa pendapat antara lain :
* Pandeglang yang berasal dari kata “Pandai Gelang” yang artinya orang tukang atau tempat menempa gelang. Pendapat ini terutama dikaitkan dengan legenda Si AMUK yang konon kabarnya pada Zaman Kesultanan Banten, di Desa Kadupandak ada seorang tukang Pandai (tukang besi) yang termasyur pandai.
* Sultan Banten yang memerintah pada waktu itu menyuruh tukang pandai besa di desa tersebut untuk membuat gelang meriam yang bernama si AMUK, karena di daerah lain tukang pandai besi tidak ada yang sanggup untuk membuatnya. Oleh karena pandai besi tersebut berhasil membuatnya maka daerah Kadupandak dan sekitarnya disebut orang Pandeglang yang selanjutnya berkembang menjadi salah satu distrik di Kabupaten Serang
* Pandeglang berasal dari kata “Paneglaan” yang artinya tempat melihat ke daerah lain dengan jelas. Hal ini seperti dikemukakan dalam salah satu Buku “Pandeglang itu asal dari kata Paneglaan, tempat melihat ke mana-mana”. Sedikit kita nanjak ke pasir, maka terdapat sebuah kampung namanya “Sanghiyang Herang” patilasan orang dahulu, awas (negla) melihat kemana-mana yaitu “Pandeglang sekarang”.
* Pandeglang berasal dari kata “Pani-Gelang” yang artinya “tepung gelang”. Pada Tahun 1527 Banten jatuh seluruhnya ke tangan Syarif Hidayatullah yang kemudian diperkuat untuk kepentingan perdagangan.
Sunda Kelapa yang diganti namanya menjadi Jayakarta sebagian dimasukan ke dalam Wilayah Banten. Cirebon kekuasaannya diserahkan kepada anaknya bernama Pangeran Pasarean yang wafat pada tahun 1552. Sedangkan Banten kekuasaannya diserahkan pada puteranya yang bernama Sultan Hasanudin (Tahun 1552-1570).
Tahun 1618 Belanda berselisih dengan Banten 1612 berdiri Batavia oleh Jan Viter Zeun Coen.
Sultan Banten ke IV ialah Sultan Tirtayasa pada tahun 1651-1682. Pada tahun 1680 Sultan Ageng Tirtayasa berselisih dengan Sultan Haji yang minta bantuan pada Belanda. Sultan Ageng Tirtayasa ditangkap dan dipenjarakan di Batavia pada tahun 1692. Pada tahun 1750 timbul perebutan kekuasaan pada waktu Sultan Arifin (Sultan ke VI) Alim Ulama pada waktu itu mengangkat Ratu Bagus Buang.
Keadaan ini oleh Belanda dianggap berbahaya, maka diangkatlah Pangeran Gusti sebagai penggantinya. Kenyataannya bukan mereda tetapi Kiyai Tapa dan Ratu Buang mengadakan perlawanan dan pengacauan di Daerah Bogor dan Priangan. Ketika zaman Deandels nasib Banten sama dengan nasib kerajaan lainnya di Pulau Jawa. Tahun 1809 Sultan Banten yang baru yaitu Sultan Muhamad harus menyerahkan Daerah Lampung kepada Batavia.
Menurut Staatsblad Nederlands Indie No. 81 Tahun 1828 Keresidenan Banten di bagi menjadi 3 Kabupaten yaitu :
* Kabupaten Utara yaitu Kabupaten Serang;
* Kabupaten Selatan yaitu Kabupaten Lebak;
* Kabupaten Barat yaitu Kabupaten Caringin.
* Kabupaten Serang dibagi atas 11 Kewedanaan :
1. Kewedanaan Serang dibagi dalam Kecamatan Kalodian dan Cibening;
2. Kewedanaan Banten dibagi dalam Kecamatan Banten, Serang, Nejawang;
3. Kewedanaan Ciruas dibagi dalam Kecamatan Cilegon, Bojonegoro;
4. Kewedanaan Cilegon dibagi dalam Kecamatan Terate, Cilegon, Bojonegoro;
5. Kewedanaan Tanara dibagi dalam Kecamatan Tanara dan Pontang;
6. Kewedanaan Baros dibagi dalam Kecamatan Regas, Ander, Cicandi;
7. Kewedanaan Kolelet dibagi dalam Kecamatan Pandeglang dan Cadasari;
8. Kewedanaan Pandeglang dibagi dalam Kecamatan Pandeglang dan Cadasari;
9. Kewedanaan Ciomas dibagi dalam Kecamatan Ciomas Barat dan Ciomas Utara;
10. Kewedanaan Anyer tidak dibagi dalam Kecamatan-kecamatan;
Selanjutnya memperhatikan SK Gubernur Jenderal Hindia Belanda tanggal 24 Nopember 1887 Np. 1/c tentang Batas Kota Serang dan Bagian Kota Pandeglang, Caringin dan Lebak Pasal 29, 31, 33, 67c dan 131 Reglement (STBL Van Nederlanch India Tahun 1925 No. 380 LN. 1924 No. 74 Pasal 1) maka ditunjuk Kewedanaan Pandeglang, Menes, Caringin dan Cibaliung.
Kemudian berdasarkan Surat Menteri Jajahan tanggal 13 dan 20 Nopember 1873 No. LAA.AZ.No. 34/209 dan 28/2165 menetapkan bahwa :
Jabatan Kliwon pada Bupati dan Patih dari Afdeling Anyer dan Serang dan Keresidenan Banten dihapuskan; Bupati mempunyai pembantu yaitu Mantri Kabupaten dengan gaji 50 gulden; Kepala Distrik mempunyai gelar Jabatan Wedana dan Onder Distrik mempunyai Gelar Jabatan Asisten Wedana;
Berdasarkan Staatsblad 1874 No. 73 Ordonansi tanggal 1 Maret 1874, mulai berlaku 1 April 1874 menyebutkan pembagian daerah, diantaranya
Kabupaten Pandeglang dibagi 9 Distrik atau Kewedanaan sebagai berikut :
1. Kewedanaan Pandeglang;
2. Kewedanaan Baros;
3. Kewedanaan Ciomas;
4. Kewedanaan Kolelet;
5. Kewedanaan Cimanuk;
6. Kewedanaan Caringin;
7. Kewedanaan Panimbang;
8. Kewedanaan Menes;
9. Kewedanaan Cibaliung.
Kesimpulan
• Di Pandeglang sejak tanggal 1 April 1874 telah ada Pemerintahan. Lebih jelas lagi dalam Ordonansi 1887 No. 224 tentang batas-batas wilayah Keresidenan Banten, termasuk batas-batas Kabupaten Pandeglang. Dalam tahun 1925 dengan Keputusan Gubernur Jenderal Hindia Belanda tanggal 14 Agustus 1925 No. IX maka jelas Kabupaten telah berdiri sendiri tidak dibawah penguasaan Keresidenan Banten.
• Atas dasar dan fakta-fakta tersebut dapat diambil beberapa alternatif :
1. Pada tahun 1828 : Pandeglang sudah merupakan Pusat Pemerintahan Distrik;
2. Pada tahun 1874 : Pandeglang merupakan Kabupaten;
3. Pada tahun 1882 : Pandeglang merupakan Kabupaten dan Distrik Kewedanaan;
4. Pada tahun 1925 : Kabupaten Pandeglang telah berdiri sendiri.
Dari keempat kesimpulan itu atas kesepakatan bersama kita telah menentukan 1 April 1874 sebagai Hari Jadi Kota Kabupaten Pandeglang.
Connect With Facebook
Popular Posts
-
Bagi para pengguna internet di indonesia pada tanggal 17 Januari 2011 yang lalu menkominfo telah menetapkan batas pemblokiran akses internet...
-
Pada artikel sebelumnya saya sudah membagi informasi mengenai tools untuk membuka blokir nawala, akan tetapi secara defalut tools tersebut h...
-
BISMILLAHIRAHMAN NIRROHIM Terimakasih telah mengunjuhi blog saya yang sederhana ini, jika berkenan silahkan tinggalkan komen dan like pada ...
-
Kabupaten Pandeglang, adalah sebuah kabupaten di Provinsi Banten, Indonesia. Ibukotanya adalah Pandeglang. Kabupaten ini berbatasan dengan K...
-
Banyak orang yang khawatir akan hamil ketika selesai berhubungan intim. Tentu saja lantaran keduanya pasangan tersebut tidak ingin memiliki...
-
Selamat datang di artikel saya berikutnya yang masuk dalam kategori bisnis. Kali ini saya akan mengangkat sebuah Exchanger yang biasa saya g...
-
Setidaknya ada enam posisi bercinta yang disukai perempuan karena lebih nyaman dan berpeluang besar mengantarkan orgasme. Pertama adalah po...
-
Apa sajakah sikap-sikap orang Jepang yang bisa kita contoh biar bisa sukses kayak bangsa mereka ?? Berikut adalah 10 rahasia Sukses orang J...
-
Ukuran penis, bagi para pria adalah persoalan besar. Ukuran, buat mereka akan menunjukkan suatu "supremasi" khususnya di kalangan ...
-
Walaupun belum sepopuler perayaan tahun baru atau Valentine’s Day, budaya April Mop dalam dua dekade terakhir memperlihatkan kecenderungan y...
Recent Stories
Comment with Facebook
Sponsors
Search
Best Link